Kadar Testosteron Darah Pasien Setelah Pemberian Jamu Aprodisiaka Di Rumah Riset Jamu“Hortus Medicus” Tawangmangu

Authors

  • Danang Ardiyanto Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu, Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI, Tawangmangu Karanganyar, Jawa Tengah, Indonesia
  • Tofan Aries Mana Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu, Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI, Tawangmangu Karanganyar, Jawa Tengah, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.25026/jsk.v1i5.48

Keywords:

herbs, efficacy, pre post test

Abstract

Aprodisiaka dikenal sebagai zat untuk meningkatkan gairah seksual khususnya pada laki-laki. Pemberian jamu aprodisiaka untuk meningkatkan libido memerlukan bukti ilmiah yang memadai terutama dalam efikasinya. Salah satu indikator efikasi adalah dengan mengukur kadar testosteron darah.  Sebuah penelitian uji klinik dengan desain pre-post test telah dilakukan di Rumah Riset Jamu “Hortus Medicus” Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu untuk menilai kadar testoseron darah setelah pemberian jamu aprodiaka. Sebanyak 25 subjek secara sukarela mengikuti penelitian ini mendapatkan terapi formula jamu selama 2 bulan. Formula jamu merupakan infusa yang terdiri dari rimpang temulawak 15 gram, buah cabe jawa 3 gram, herba pegagan 9 gram, buah krangean 3 gram, biji adas 3 gram diminum 2 kali sehari. Kadar testosteron subyek diukur pada awal (hari ke-0), hari ke 28 dan hari ke 56. Hasil uji T antara kadar testosteron pada H-0 dibandingkan H-28, didapatkan nilai p=0,000, sedangkan hari ke-0 dibandingkan hari ke-56 didapapatkan nilai p=0,000. Hal tersebut menunjukkan perbedaan yang bermakna (p<0,05) antara sebelum dengan sesudah perlakuan. Dapat disimpulkan formula jamu untuk aprodisiaka meningkatkan kadar testosteron darah subjek.

References

1.Anwar NS. 2001. Manfaat obat tradisional sebagai afrodisiak serta dampak positifnya untuk menjaga stamina. Makalah pada Seminar Setengah Hari ”Menguak Manfaat Herbal bagi Vitalitas Seksual ”Jakarta,13 Oktober 2001. 8p.

2.Nuraini A. 2003. Mengenal etnobotani beberapa tanaman yang berkhasiat sebagai aprodisiaka. InfoPOM, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia;IV(10):1-4.

3.Rahmawati. 2011. Uji Efek Afrodisiaka Lima Ramuan Jamu terhadap Libido Tikus Jantan, Balai Besar Litbang TOOT

4.Guyton AC, John EH. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC

5.Yakubu MT, Akanji MA, Oladiji AT (2007). Male sexual dysfunction and methods used in Assessing Medicinal Plants with Aphrodisiac Potentials. Pharmacognosy Review 1(1): 49–56.

6.Sa’roni, Pudjiastuti, Adjirni. 1989. Penelitian efek androgenik dan anabolik buah cabe jawa. Cermin Dunia Kedokteran;59:22-24.

7.Taryono RA. Cabe jawa. Penebar Swadaya. 2004:1-63

8.Isnawati A, Endreswari S, Pudjiastuti, Murhandini. 2002. Efek mutagen ekstrak etanol buah cabe jawa (Piper retrofractum Vahl.).
Jurnal Bahan Alam Indonesia;1(2):63-67.

Downloads

Published

2016-06-30

How to Cite

Ardiyanto, D., & Mana, T. A. (2016). Kadar Testosteron Darah Pasien Setelah Pemberian Jamu Aprodisiaka Di Rumah Riset Jamu“Hortus Medicus” Tawangmangu. Jurnal Sains Dan Kesehatan, 1(5), 263–267. https://doi.org/10.25026/jsk.v1i5.48