Hubungan Usia Pasien, Jenis Fraktur dan Lokasi Fraktur Tulang Panjang Terhadap Lama Rawat Inap Pasca Bedah di RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
The Relationship of Patient Age, Fracture Type and Location of Long Bone Fracture to Length of Stay Post-Surgery at the Orthopedic Hospital Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
DOI:
https://doi.org/10.25026/jsk.v3i5.568Keywords:
Usia Pasien, Jenis fraktur, Lokasi Fraktur, Lama Rawat Inap.Abstract
Fraktur adalah salah satu masalah kesehatan dengan angka kejadian tinggi yang salah satu penanganannya dilakukan tindakan operatif. Beberapa masalah dapat mempengaruhi prognosis serta penyembuhan luka operasi dan dapat dinilai berdasarkan lama perawatan pasien fraktur. Penelitian ini memiliki tujuan agar dapat mengetahui hubungan antara usia pasien, jenis fraktur, lokasi fraktur, dan komplikasi fraktur tulang panjang terhadap Iama rawat inap pasca bedah di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta. Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan metode cross sectional. Metode sampling yang dipakai adalah purposive sampling dengan 100 responden yang tercatat di rekam medik Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr, R. Soeharso Surakarta. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa responden dengan usia lansia maupun non-lansia tidak mempunyai hubungan terhadap lama rawat inap pasca bedah (p = 0.670). Sedangkan untuk jenis fraktur yang dialami oleh responden mempunyai hubungan terhadap lama rawat inap pasca bedah (p = 0.000). Lokasi fraktur yang dialami oleh responden juga mempunyai hubungan terhadap Iama rawat inap pasca bedah (p = 0.020). Komplikasi fraktur yang dialami oleh responden juga mempengaruhi Iama rawat inap pasien fraktur pasca tindakan pembedahan (p = 0.001).
References
2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 2013.
3. Helmi ZN. Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta: Salemba Medika. 2017
4. Kepel, F. Fraktur Geriatrik. e-CliniC. 2020;
5. Solomon L, Warwick D, Nayagam S. Apley’s and Solomon’s Concise System of Orthopaedic and trauma. London: Hodder Education. 2014.
6. Wartawan, I. W. Analisis Lama Hari Rawat Pasien yang Menjalani Pembedahan di Ruang Inap Bedah Kelas III RSUP Sanglah Denpasar Tahun 2011. Tesis. 2012
7. Siregar, M.R. Perbedaan Lama Rawat Inap Pasien Orthopaedi yang Mengalami Fraktur Tertutup dan Terbuka Diafisis Tibia di RSUP. Haji Adam Malik Medan. Repositori Institusi USU. Skripsi. 2017
8. Lestari, YED. Pengaruh ROM Exercise Dini Pada Pasien Post Operasi Fraktur Eksterimitas Bawah Terhadap Lama Hari Rawat Inap di RSUD Gambiran Kota Kediri. Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.3 No. 1. 2014.
9. Delubis, A, Hanis, M, Sukriyadi. Hubungan antara Usia, Jenis dan Lokasi Fraktur dengan lama Rawat Inap pada Pasien Bedah Tulang di Ruang Rawat Inap RSUP DR.Wahidin Sudiro Husodo Makassar. e- journal.stikes nh. 2013.
10. Santos,A.de L., Nitta, C.T., Boni, G., Sanchez, G.T.. Evaluation and comparison of open and closed tibia shaft fractures in a quaternary reference center. Acta Orthopaedica Brasileira 2018
11. Rodiana. Bone Fracture Healing. 2013. Diakses dari : http://www.orthoped.org/b onefracture-healing.html
12. Rama, M.H. Hubungan kadar Hemoglobin Pre dan Post operasi reduksi terbuka Fiksasi dalam Plate dan Screw dengan Lama Rawat Inap Pasien Fraktur Batang Femur Tertutup. E- Skripsi Universitas Andalas. 2019.