@article{Karim_Nurani_Widyarini_2019, title={Pemberian ko-kemoterapi Fraksi Etil Asetat Akar Pasak Bumi (Eurycoma Longifolia Jack) Terhadap Ekspresi Protein Ki-67 pada Tikus Model Kanker Payudara yang diinduksi DMBA}, volume={2}, url={https://jsk.farmasi.unmul.ac.id/index.php/jsk/article/view/94}, DOI={10.25026/jsk.v2i1.94}, abstractNote={<p style="text-align: justify;">Kanker payudara dapat terjadi karena paparan dari senyawa <em>7,12-</em><em>d</em><em>imethylbenz (a) antrasene </em>(DMBA) yang bersifat mutagenik dan karsinogenik.  <em>Drug of choice</em> untuk kanker payudara adalah <em>Doxorubicin</em>, namun menimbulkan efek samping dan toksik pada sel normal maka diperlukan penelitian ko-kemoterapi dalam hal ini digunakan fraksi etil asetat akar pasak bumi yang dapat bersifat sebagai antiproliferasi.  penelitian ini adalah untuk menelusuri mekanisme ko-kemoterapi akar pasak bumi dan <em>Doxorubicin</em> terhadap aktivitas proliferasi  protein Ki-67 pada Tikus SD yang diinduksi DMBA. Akar pasak bumi (<em>Eurycoma longifolia</em> Jack) diekstraksi menggunakan pelarut etanol 70 % dan difraksinasi menggunakan etil asetat. Fraksi etil asetat akar pasak bumi diuji mekanisme molekulernya secara <em>in vivo</em> terhadap 5  Kelompok tikus  galur <em>Sprague Dawley</em> terdiri atas Kelompok 1 hanya diberi pakan dan minum, Kelompok 2 diberikan DMBA dosis 20 mg/kgBB, Kelompok 3 diberikan DMBA 20 mg/kgBB + <em>Doxorubicin</em> 1,17 mg/kgBB, Kelompok 4 diberikan DMBA 20 mg/kgBB + fraksi etil asetat akar pasak bumi 100 mg/kgBB, Kelompok 5 diberikan DMBA 20 mg/kgBB + <em>Doxorubicin </em>1,17 mg/kgBB + fraksi etil asetat akar pasak bumi 100 mg/kgBB kemudian dilakukan pembedahan dan uji imunohistokimia  analisis data Kolmogorof  Smirnof, uji Levene dan uji Kruskal Wallis. Hasil nilai rata-rata % ekspresi protein Ki-67 juga terjadi penurunan pada kelompok ko-kemoterapi DMBA + <em>D</em><em>oxorubicin </em>+ APB (8,89±3,20)% dibandingkan kelompok DMBA+<em>D</em><em>oxorubicin </em>(12,73±3,37)% dan kelompok DMBA+APB <em> </em>(11,37±5,16)%, dan terdapat perbedaan yang bermakna dengan kelompok DMBA+<em>D</em><em>oxorubicin </em> dengan nilai signifikansi 0,020 (p<0,05) namun tidak berdeda bermakna dengan DMBA+APB <em> </em>dengan nilai signifikansi 0,114 (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian ko-kemoterapi fraksi etil asetat akar pasak bumi dapat menurunkan ekpresi protein Ki-67 pada tikus model kanker payudara yang diinduksi DMBA</p>}, number={1}, journal={Jurnal Sains dan Kesehatan}, author={Karim, Suhrah Febrina and Nurani, Laela Hayu and Widyarini, Sitarina}, year={2019}, month={Jun.}, pages={8–17} }